Halaman

"Pikiran tak dapat dibatasi, lisan tak dapat dibungkam, anggota badan tak dapat diam. Karena itu jika kamu tidak disibukkan dengan hal-hal besar, maka kamu akan disibukkan dengan hal-hal kecil" (Abdul Wahab Azzam)

Rabu, 16 Maret 2011

Unforgettable moments: Seri 4Team Primitiph - Untukmu Guruku (Hymne Guru)

Kami merencanakan sesuatu (Not an evil plan). Kami ingin memberikan SURPRISE kepada salah satu guru di SMA kami tercinta (SMALABAYA --> SMA Negeri 5 Surabaya) yang kabarnya akan segera pensiun, yaitu guru sejarah kami Ibu Sri Hajati. Forum kelas pun akhirnya dilaksanakan, membahas jenis 'hadiah' yang akan diserahkan beserta teknis pelaksanaan SURPRISEnya..



This is the time! Saatnya beraksi! Pada saat pergantian pelajaran, kami keluar dari kelas secara berjama'ah (berbondong-bondong) menuju koridor di samping R. kelas XI IPA 1, di depan kelas XI IPA 3. Salah satu dari kami membawa sebuah vas bunga beserta isinya (bunga berwarna-warni maksudnya) dengan dibungkus plastik transparan. On the spot, beberapa orang dari kami masuk untuk memanggil Sang Target (Ibu Sri Hajati). Sesuai dengan rencana kami, ketika Ibu Hajati keluar, maka kami akan memberikan bunga dan menyanyikan sebuah lagu.

Detik-detik yang ditunggu telah tiba, Ibu guru kami telah tampak berjalan menuju ke arah pintu untuk keluar menemui kami. Kami bersiap2 mengambil posisi. 3 Detik kemudian, serah terima bunga telah dilakukan, Ibu guru kami tampak senang dan terharu, kami pun tak sabar, ingin menunjukkan rasa terima kasih kami dengan menyanyikan sebuah lagu (Hymne Guru):

"Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru..
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku...
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa.....
Tanpa tanda jasa....."

(Merasa aneh kah dengan bait lagu di atas.....?)


Ya,,benar sekali! Ada beberapa lirik lagu yang tidak dinyanyikan...(Missing Lyric,,)

Entahlah, seakan-akan dari sekian anak, tidak seorang pun yang bisa menyanyikan lagu ini dengan benar. Bahkan, saat itu kami menyanyikannya dengan keras dan sambil bertepuk tangan. Jika saat itu menjadi pendengar, pasti akan merasa aneh dan nyeletuk "Lho, ga salah ta...? Bisa nyanyi g sih...???!!!"

Dibalik itu semua, walaupun kami aneh dan sempat salah dalam menyanyikan lagu persembahan kami,,namun itulah suara hati kami yang terdalam....Sebagai ungkapan rasa terimakasih yang tak terhingga atas segala pelajaran hidup dan nilai yang telah beliau tanamkan pada kami,yaitu:

ESTETIKA, ETIKA, DAN LOGIKA....


Maafkan kami bu,,jika kami adalah anak2 yang nakal, bandel, dan rame...Kami bangga, pernah dididik oleh Ibu..Do'akan kami Bu,,agar dapat menjadi kebanggaan bagi negara, bangsa, dan agama....Amin...


(ditulis berdasarkan memory dan sedikit modifikasi....)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar