Mengapa harus Obama? SBY saja belum pernah...
Namun, ide inilah yang langsung terlintas ketika saya mengalami kendala dalam pembuatan visa USA. Yah, itulah duka dibalik kesukacitaan tercapainya salah satu target hidup saya tahun ini.
Beberapa persyaratan untuk membuat foto visa antara lain tidak memakai topi atau penutup kepala yang menutupi rambut atau batas rambut, serta memperlihatkan seluruh wajah, termasuk kedua telinga, dan menghadap ke depan.
Lalu bagaimana dengan muslimah, yang ber-jilbab dan ber-khimar?
How about me?
Alhamdulillah, ternyata ada keringanan. Wanita ber-khimar atau muslimah tidak diharuskan untuk membuka kerudungnya, sehingga saya bisa sedikit lega, karena kami (muslimah) tidak perlu menampakkan perhiasan-perhiasan kami. Namun, persyaratan lainnya tetap berlaku yaitu harus memperlihatkan seluruh wajah, termasuk kedua telinga.
Saya paham, ketika akan bepergian menuju negara yang mayoritas non muslim pasti akan menemui beberapa kendala akibat benturan adat atau nilai yang seringkali berbeda, misalnya nilai agama/spiritual. Dalam kasus ini, saya bersyukur karena masih ada keringanan terkait pembuatan foto visa, walaupun masih menyisakan 'kedua telinga' yang harus ditampakkan. Berat untuk melakukannya, namun inilah keringanan yang saya dapatkan, yang mungkin saja merupakan hasil dari perjuangan orang-orang (senasib) sebelumnya.
Saya sadar, pemerintah negara yang bersangkutan pasti memiliki beberapa alasan mengenai persyaratan tersebut. Tapi, bagi saya, menjalankan kewajiban agama dengan sepenuhnya (menutup aurat) merupakan hal yang patut diperjuangkan. Bahwa kerudung yang digunakan oleh seorang muslimah tidak akan mengurangi esensi dari foto visa. Pasti ada harapan! Ketika hari ini muslimah tidak diharuskan menanggalkan kerudungnya untuk pembuatan foto visa, maka suatu saat kedua telinga pun juga tak perlu diperlihatkan.
Itulah alasan, mengapa saya ingin menulis surat kepada Obama. Surat yang berisi tentang keluhan serta pencerdasan terkait tawaran solusi yang dapat menentramkan hati kami, para muslimah. Saya tahu, ada kemungkinan surat saya tidak direspon atau hal lain yang dapat mengecewakan harapan saya. But, I'm sure, one little step will lead to the bigger one, or even the biggest. Pasti ada jalan untuk menuju kebaikan!
Saya berharap, muslimah yang lain tidak perlu merasakan apa yang saya dan beberapa kawan alami saat ini.
Bismillah... Semoga Alloh memudahkan upaya kami...
Allah melindungi hamba-hambanya.
BalasHapusishbir.
jika sudah di Amrik, langsung pos kan saja suratnya
Pasti Bisaa. . . .
BalasHapus